Resonansi
Gelombang Bunyi
Pada
praktikum terakhir, kelompok 4 melakukan praktikum tentang Resonansi Gelombang
Bunyi (RGB). Tujuan dari praktikum RGB adalah memahami peristiwa resonansi
gelombang bunyi, menentukan kecepatan rambat bunyi di udara, dan memahami
pengaruh perubahan suhu terhadap cepat rambat bunyi.
Peristiwa
resonansi adalah ikut bergetarnya benda lain dengan frekuensi sama dengan
sumbernya. Resonansi gelombang bunyi pada tabung udara (pipa organa) adalah
ikut bergetarnya molekul udara dengan frekuensi yang sama dengan sumber bunyi,
jika secara fisik hal ini dikenal dengan bertambah kerasnya suara sumber.
Berdasarkan teori tersebut, kejadian ini terjadi jika hasil superposisi
gelombang dating dan pantul berupa gelombang berdiri. Dalam praktikum ini
digunakan tabung dengan salah satu ujung terbuka dan ujung yang lain tertutup.
Di ujung terbuka diletakkan sumber bunyi sedangkan diujung tertutup berupa
batas antara udara dan cairan, dapat dilihat pada gambar disamping.
Sebuah
gelombang jika melalui dua buah medium maka gelombang tersebut akan
ditransmisikan dan dipantulkan. Pada kejadian tersebut berlaku kekekalan energy
atau daya, hal tersebut dapat dinyatakan dalam amplitudo. Besarnya amplitude
gelombang transmisi dan amplitudo gelombang pantul sangat bergantung pada
rapatnya massa medium (indeks bias). Jika gelombang datang dari medium rapat ke
medium renggang, maka amplitudo pantul sangat kecil (dapat dianggap nol) dan
besar amplitudo transmisi mendekati amplitudo gelombang datang. Begitu pula
sebaliknya, jika gelombang datang dari medium renggang ke medium rapat, maka
amplitudo gelombang transmisi mendekati nol.
Pengamatan
fenomena resonansi dapat kita lakukan pada tabung resonansi yang panjang kolom
udaranya bisa diatur dengan cara menaikkan atau menurukan permukaan airnya,
seperti praktikum yang telah kami lakukan. Resonansi akan dapat diketahui pada
saat bunyi lebih keras seketika pada ketinggian tertentu. Hal it uterus
dilakukan sampai permukaan air sampai pada bagian terbawah atau teratas. Adanya
bunyi berasal dari audio generator yang speakernya diletakkan diujung pipa
terbuka, sehingga bunyi yang beresonansi akan jelas terdengar oleh telinga
manusia.
Hasil
yang kami dapatkan dari praktikum RGB diantaranya adalah, dapat menentukan kecepatan
udara di ruang praktikum dengan menggunakan tiga metode berbeda dan memiliki
hasil yang berbeda pula. Yang pertama menentukan cepat rambat bunyi di udara
secara grafis. Cara ini membutuhkan bantuan lain yaitu dengan menggunakan
regresi linear :
y = b x
[dimana y= Ln(panjang pipa resonansi ke-n), b=
, x=n]

cara ini memiliki kelebihan yaitu hasil yang didapat akan lebih
tepat karena untuk mendapatkan kecepatan rambat udara melibatkan frekuensi dan
panjang pipa organa dengan banyak percobaan empat kali, namun kekurangannya
dominan pada praktikan itu sendiri seperti kemungkingan terjadinya kesalahan
penghitungan pada saat regresi linar.
Cara kedua
yaitu secara analitis, cara ini menggunakan rumus V = (
-
)
2f m/s. Cara ini juga memiliki kemungkinan ketetapan hasil sama seperti secara
grafis, karena melibatkan panjang pipa resonansi dan frekuensi yang diketahui. Dari
segi kemudahan menghitung menurut kami lebih mudah menggunakan cara analitis,
karena tidak terlalu rumit rumus dan hasil yang didapat memiliki kemungkinan
ketepatannya tinggi.


Cara ketiga
yaitu secara empiris, cara ini menggunakan rumus berbeda dari dua cari diatas
karena hanya melibatkan suhu saja tanpa melibatkan frekuensi dan panjang pipa
organa, rumus empiris yaitu V=331
(t=suhu
ruangan saat praktikum dalam celius). Jika dilihat dari segi penghitungan, acra
ini sangat mudah untuk melakukan penghitungan karena hanya memasukkan suhu
ruangan (dalam celcius) kemudian menghitungnya. Namun cara ini memiliki
kemungkinan ketepatan rendah karena hanya melibatkan suhu saja.

Dari tiga cara
diatas, kami memiliki rata-rata kecepatan udara di ruangan praktikum sebesar
±355 dari kecepatan udara yang banyak dikenal yaitu 340. Selisih 15 yang
terjadi pada kecepatan udara kami dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya
adalah suhu ruangan yang sering berubah-ubah, praktikum praktikan yang sedikit
melenceng penghitungannya, dan factor alat.
written by Farhan Maulana Akmal / 1102150093
0 komentar :
Posting Komentar